Khabir Hafis ♦ Sabtu, 11 September , 2012
♦ Tinggalkan Sebuah Komentar
High Frequency Active Auroral Research Program atau disingkat HAARP,
merupakan suatu program penelitian gabungan yang dilakukan dan dibiayai
oleh Angkatan Udara AS, Angkatan Laut AS, Universitas Alaska dan Defense
Advanced Research Projects Agency (DARPA). Proyek penelitian HAARP
dimulai pada tahun 1993. Salah satu stasiun bumi HAARP milik Amerika ada
di Alaska
(http://wikimapia.org/#lat=62.3910854&lon=-145.1408958&z=14&l=0&m=b)
HAARP “menembakkan” gelombang radio frekuensi dari yang sangat rendah
hingga yang sangat tinggi keatas atmosfir. Salah satu efeknya akan
mempengaruhi ionosfir dan stratosfir menjadi hangat, menciptakan awan
dan merubah iklim dunia.
Jika diubah dengan frekuensi lainnya, maka gelombang radio frekuensi
tersebut dapat terpantul oleh ionosfir dan kembali lagi ke Bumi untuk
menciptakan gempa bumi atau bahkan dapat mempengaruhi pikiran manusia.
Dan masih ada beberapa kemampuan HAARP lainnya.
Salah satu stasiun HAARP ada di Alaska yangt terdiri dari 360 antena.
Masing-masing antena menghasilkan daya pancar minimal sebesar 10.000
watt.
Dan jika semua antena ini dinyalakan secara bersama-sama, maka akan
menghasilkan 3,6 juta watt hingga milyaran watt. Gelombang radio
tersebut dipancarkan ke atas, ke lapisan luar atmosfir. Efeknya akan
membuat atmosfir lapisan teratas menjadi hangat dan dapat membuat awan.
Tujuan utama penelitian tersebut ialah untuk mempelajari lebih jauh
lapisan ionosfer dan untuk menyelidiki potensi pengembangan teknologi
ionospheric untuk komunikasi radio dan keperluan keamanan (misal:
deteksi rudal).
Selain itu tujuannya juga agar dapat membuat pesawat terbang musuh
jatuh atau satelit tak berfungsi. Namun masih banyak kemampuan lainnya
yang tak disangka dan membuat mata terbelalak!
Pusat operasionalisasi HAARP berada di sebuah fasilitas milik
Angkatan Udara AS dekat Gakona, Alaska, yang bernama HAARP Research
Station. Instrumen terpenting dalam penelitian HAARP adalah Ionospheric
Research Instrument (IRI), yaitu suatu radio pemancar frekuensi sangat
rendah namun berdaya tinggi.
Cara kerja HAARP adalah memancarkan frekuensi sangat rendah / very low
frekuensi (VLF) berdaya tinggi (jutaan watt) ke atmosfir. Namun
lama-kelamaan ilmu dibidang frekuensi mulai dicoba untuk
frekuensi-frekuensi lainnya, termasukfrekuensi tinggi atau High
Frequency (HF).
Perlu diingat bahwa frekuensi tinggi (keatas) sangatlah lebar, masih
banyak frekuensi-frekuensi selanjutnya. Setelah dicoba, maka hasilnya
mencengangkan dan sangat menakutkan!
Semenjak penemuan frekuensi rendah dan kemudian digunakan juga untuk
frekuensi tinggi dengan “menembak” atmosfir, maka HAARP otomatis dapat
juga untuk kepentingan lainnya.
Dengan teknologi mutakhir sebagai senjata masa depan, HAARP dapat pula digunakan sebagai:
1. Mengubah keadaan atmosfir, membuat efek iklim dan cuaca suatu
wilayah menjadi : kekekeringan, hujan, banjir, bersalju, angin kencang,
tornado bahkan badai dan topan.
2. Pembuat Gempa Bumi, membuat efek suatu wilayah menjadi diguncang gempa bumi. Dan efek gempa bisa membuat Tsunami.
3. Mempengaruhi pemikiran dan perilaku manusia disuatu daerah, wilayah,
bangsa ataupun negara. Mereka akan menjadi brutal, kasar, pembunuh dan
psycopat alias gila.
Dan mungkin masih banyak lagi kemampuan lainnya, termasuk untuk
membuat pesawat jatuh atau satelit tak berfungsi. Namun yang ada saja
kita bahas satu persatu.
1. Mengubah Keadaan Atmosfir
Dengan pancaran HAARP menggunakan frekuensi tinggi (HF) akan
berfungsi untuk mengubah cuaca dengan mengkondensasikan atau
mengembunkan udara, salah-satunya adalah untuk membuat awan.
Untuk frekuensi HF melalui antena lalu “ditembakkan” ke atas, kearah
lapisan stratosfir dan ionosfir yang berada di atmosfir bagian atas.
Cara ini membuat lapisan atmosfir kondisinya menjadi lebih hangat dan
dapat menghasilkan butiran-butiran air yang nantinya akan menjadi
awan-awan hujan.
Banyak tidaknya awan yang tercipta tergantung dari lama-tidaknya
HAARP diaktifkan dan juga berapa besar kuat Watt yang akan ditembakkan
ke lapisan atas atmosfir.
Selama ada angin, maka akan tercipta awan lurus panjang dan kadang
berbentuk ular. Begitu panjangnya awan berisi butiran air ini hingga
mengelilingi Bumi. Saintis menyebutnya seperti “sungai diangkasa”.
Awan-awan ini akan bisa menjadikan curah hujan biasa, hujan lebat
hingga topan dan badai. Namun awan juga dapat diciptakan hanya agar
terhalangnya sinar matahari yang menuju Bumi dan menyebabkan bumi lebih
dingin atau malah lebih hangat dari biasanya.
2. Radio Frekuensi (Radio Wave) Dapat Menciptakan Gempa
HAARP juga disinyalir dapat pula menciptakan gempa dengan menembakkan frekuensi ke arah yang sama, angkasa.
Teknologi ini semakin berkembang sejak tahun 60-70an. Russia dan Cina
juga termasuk yang lebih dulu memiliki teknologi HAARP ini.
Frekuensi demi frekuensi dicoba dari mulai yang rendah LV atau VLF dan juga frekuensi tinggi HF, VHF, UHF, dan lainnya.
Cara menciptakan gemba bumi adalah sama, frekuensi tetap ditembakkan ke atmosfir, lalu memantul kembali ke bumi.
Gelombang radio tersebut kemudian dapat masuk ke tanah hingga ke
kerak Bumi. Bahkan kekuatan gelombang HAARP bisa menembus mantel Bumi
lebih jauh dari dalamnya samudera.
HAARP saat diaktifkan, gelombang radio berjuta/milyar watt diarahkan ke lapisan atas atmosfir agar menjadi awan
Akibat efek dan cara itu maka kepadatan dan materi di dalam tanah di
wilayah tersebut akan terguncang. Apalagi jika diwilayah itu memang
terletak di patahan yang tak stabil. Apa yang terjadi berikutnya?
Terjadi gempa! Maka beebrapa gempa di laut juga dapat memicu Tsunami!
Untuk membuktikan kebenaran bahwa HAARP dapat membuat gempa bumi,
seorang ilmuwan membuat simulasi sederhana, yaitu dengan sebuah maket
miniatur kota yang komplit dengan rumah-rumah, bebatuan, pohon hutan,
bukit dan lainnya.
Untuk membuktikan bahwa frekuensi sangat rendah dapat memicu gempa,
dia menggunakan pengeras suara rendah untuk bass, yaitu sub-woofer yang
diletakkan agak jauh dari maket kota miniatur tersebut.
Setelah sub-woofer dinyalakan, tiada suara yang terdengar oleh
manusia. Hanya membran sekeliling / dipinggir dari sub-woofer tersebut
yang bergerak maju-mundur dengan hebat. Apa yang terjadi kemudian? Maket
miniatur tersebut menjadi berantakan.
Pada HAARP untuk memicu gempa, cukup memancarkan frekuensi tersebut
keatas ionosfir. Lalu ionosfir akan memantul turun kembali kepermukaan
bumi, mirip gelombang radio SW. Pada saat terpantul kembali disuatu
tempat di muka Bumi itulah gempa akan terjadi.
3. Mempengaruhi Pikiran dan Perilaku Manusia
Frekuensi Sangat Rendah dapat menggerakkan lempeng Bumi yang tidak
stabil. Bahkan, Frekuensi Sangat Rendah dapat mempengaruhi otak manusia
dan menjadikannya perilaku manusia tersebut menjadi tidak logis pada di
suatu kawasan.
Efek dari Frekuensi Sangat Rendah terhadap otak dapat bermacam-macam.
Mulai dari tak bersemangat, berhalusinasi, tidak logis, mudah
terpengaruh bahkan hingga menjadi agresif dan gila.
Dengan adanya frekuensi HAARP yang disamakan dengan gelombang otak,
maka akan terjadi keributan disuatu wilayah tertentu, pemberontakan,
kudeta, perang dan berdampak sosial lainnya.
Oleh karena itulah, Frekuensi Sangat Rendah pada masa kini
benar-benar dibutuhkan oleh negara-negara ”koboy” yang maju agar berguna
untuk mengatur dunia dengan satu komando (New World Order).
Disinyalir, teknologi ini dikembangkan saat manusia ingin mengetahui
apa itu “hantu”. Dan menurut ilmu pengetahuan, ternyata hantu adalah
halusinasi manusia dikala otak terkena gelombang frekuensi sangat
rendah.
Oleh karenanya, maka terjadilah distorsi informasi oleh indera
manusia. Selama info itu dikirim oleh otak yang telah terkena frekuensi
sangat rendah tersebut lalu diterima indera manusia, maka hasilnya akan
berbeda.
Manusia dapat melihat yang tiada, mendengar yang tiada dan merasakan
yang sebenarnya juga tiada, namun semua seakan-akan ada. Mirip teknologi
HAARP!
HAARP juga dapat melawan sifat alam yang alamiah, seperti gempa yang
dapat terjadi di daerah yang jarang sekali terjadi gempa dimana tidak
ada gunung dan jauh dari pinggir lempeng samudera atau benua.
Salah satunya adalah gempa yang baru-baru ini terjadi di pantai timur
Amerika yang tidak pernah gempa, namun titik episentrum ada disana.
HAARP memang hebat, namun jika ada di tangan pihak yang ”gila”
menjadikannya tidak lagi lucu.
Pengetahuan tentang HAARP di negara-negara maju sudah puluhan tahun
lamanya. Dan konspirasi awal pembuatannya dilakukan oleh Uni Soviet
namun dengan nama yang berbeda dan cara yang berbeda.
Uni Soviet membuat HAARP dengan menembakkan frekuensi rendah langsung ke tanah bukan ke angkasa karena untuk membuat gempa.
Soviet menggunakan dua pipa yang masing-masing berdiameter sekitar 5
meter. Selongsong pipa besar itu berketinggian sekitar 10 meter dan
masing-masing pipa dapat diangkut diatas truk panjang kontainer, jadi
mirip dengan membawa rudal balistik/roket.
Cara pengunaannya yaitu dengan meletakkannya secara vertikal, lalu
lubang yang mengeluarkan frekuensi rendah diarahkan ketanah. Dan
frekuensi rendah dinyalakan. HAARP pertama ini dapat menimbulkan gempa
hanya dalam radius sekitar 1 kilometer.
Namun pada saat Uni Soviet terkena dampak krisis ekonomi dan politik,
teknologi dan kendaraan serta perlengkapannya semua dijual oleh Uni
Soviet kepada Amerika. Sejak itulah Amerika menyempurnakan teknologi
HAARP tersebut.
Lalu Uni Soviet mulai membuat frekuensi tersebut “ditembakkan”
mengarah ke angkasa. Amerika kadang “diserang” oleh HAARP ini dengan
mengubah cuacanya. Tapi lama-kelamaan Amerika pun tahu dan menjuluki
“alat” milik Uni Soviet itu “Woodpecker” atau “burung pelatuk”.
Antena HAARP milik Uni Soviet yang oleh pihak Amerika dijuluki “Woodpecker”
Dijuluki burung pelatuk karena frekuensi yang dipancarkan oleh HAARP
milik Uni Soviet itu terdengar seperti burung pelatuk yang sedang
mematok secara terus-menerus. Lalu ada lagi konspirasi yang telah
diketahui banyak pihak bahwa setelah Amerika memiliki teknologi
frekuensi rendah dan teknologi HAARP, maka anggota New World Order telah
menguasai teknologi “Pengatur Cuaca” ini. (Lihat video ini :
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=2TdIkI1ory8)
Bagaimana mungkin di dalam video ini berbohong? Apalagi yang membuat adalah orang Amerika sendiri….! Weleh…
Melalui artikel ini, kami juga sertakan dokumen yang menjelaskan
bagaimana cuaca dunia untuk tahun-tahun ke depan, tepatnya pada tahun
2025. Anda dapat mengunduhnya namun hanya ada yang versi berbahasa
Inggris.
Dokumen ini sangat rahasia karena mengungkap keadaan cuaca di Bumi
untuk tahun mendatang. Semua hasil research secara ilmu pengetahuan dan
fakta yang ada dibeberkan habis-habisan di dokument ini.
Judul dari dokumen dari research paper ini adalah : Weather as a
Force Multiplier: Owning the Weather in 2025, anda dapat mengunduhnya
dengan format PDF disini (http://www.mediafire.com/?crgh82ztdlfxn1d)
Beberapa Penampakan Stasiun HAARP via Satelit:
- India, Ionospheric Field Station Gayespur, India.
- Japan, LF LF Antenna Array, Kadena Air Base, Okinawa, Japan.
- Norway, Tromsø Heater The HF ionospheric modification facility
(Heater) owned and operated by the Scientific Association, Movik,
Norwegia.
- Peru, HAARP Jicamarca Ionospheric Radio Observatory, Jicamarca, Santa Maria, Peru.
- Puerto Rico USA, AN/FRD-10 “Dinosaur Cage” Array, Whitmore Village, Puerto Rico.
- Scotland, Crimond Naval Air Station (ex – HMS Merganser), Crimond, Scotland.
- Soviet, Sura Ionospheric Heating Facility (laboratory for ionosphere research) Similar to USA’s HAARP.
- USA, The HIPAS (HIgh Power Auroral Stimulation) Observatory is an ionospheric heater, Pleasant Valley, USA.
- USA, HAARP Gakona Alaska (High Frequency Active Auroral Research Program, Gakona, Alaska, USA.